BANDUNG, suaramerdeka.com- Massa yang tergabung dalam Forum Bandung Utara (Forbat) menggelar aksi "Save Kawasan Bandung Utara" di depan Kantor Pertamina MOR III Bandung, Senin (30/4). Mereka mengritisi pembangunan kawasan utara terutama atas keberadaan SPBU di Lembang.

 

Dalam aksinya, massa menyajikan kesenian kuda lumping. Sejumlah spanduk turut dibentangkan yang berisi tuntutan penegakan aturan guna mencegah kawasan utara dari kerusakan lebih parah.

 

Ketua Forbat, Suherman menjelaskan aksi tersebut sebagai bagian dari upaya memberikan kesadaran terhadap semua pihak akan urgensi  menjaga lahan hijau di KBU. Terlebih, banjir bandang sempat menerjang Bandung.

 

"Itu akibat semakin rusaknya KBU karena alih fungsi yang tidak terkendali. Bangunan itu sama sekali tidak ada izin," katanya sambil menyebut pembangunan itu tidak mengantongi izin dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 

 

Padahal, sesuai Perda Nomor 2 Tahun 2016, pembangunan di KBU harus memiliki rekomendasi gubernur. Untuk itu, pihaknya pun menyampaikan aspirasi tersebut ke DPRD Provinsi dengan mendatangi kantor legislator tersebut.

 

Mereka meminta dewan bersikap tegas. "Kami minta dewan meng-status quo-kan KBU. Hentikan dulu semua pembangunan di KBU. KBU sudah semakin rusak," jelasnya.

 

Anggota Komisi IV DPRD Jabar Yod Mintaraga menyebut bahwa pembangunan SPBU di kawasan Lembang menyalahi aturan. Dia meminta Pemkab Bandung Barat dan Pemprov Jabar bertindak menghentikan pembangunannya.

 

"Perda KBU sudah ada, RDTR (rencana detail tata ruang) juga. Kalau menyalahi, bongkar saja, kenapa enggak," katanya sambil menyoroti niatan awal merenovasi bukan membangun baru stasiun pengisian bahan bakar umum