29 April 2018 | Fokus Jateng

Nasabah KSPJateng Mandiri Demo

  • Tuntut Pengembalian Dana

SEMARANG- Sekitar 100 nasabah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jateng Mandiri menggelar aksi demo kantor Saudara Grup di Jalan A Yani 174 Semarang, Sabtu (28/4). Aksi demo tersebut untuk menuntut agar dana mereka yang disimpan di koperasi tersebut dikembalikan.

"Kami meminta agar uang nasabah dikembalikan. Sebab uang yang disimpan di koperasi merupakan sumber untuk melanjutkan kehidupan baik untuk makan, pengobatan maupun biaya pendidikan," kata koordinator aksi, Mulyono di sela-sela demo. Ia menjelaskan demo dilakukan di kantor Saudara Grup karena sepengetahuan nasabah, pimpinan koperasi yakni Halim Susanto yang berkantor di tempat tersebut. Dalam aksinya para nasabah membentangkan poster yang intinya menuntut hak-hak mereka dipenuhi.

Menurut Mulyono, total dana nasabah yang tidak bisa ditarik sebesar Rp 328 miliar dengan jumlah anggota 1.200 orang tersebar di berbagai kota di Jateng. Adapun nilai uang yang disimpan dalam bentuk tabungan dan deposito mulai dari Rp 10 juta hingga miliaran rupiah.

''Kasus ini sebenarnya sudah masuk di pengadilan dan para korban meminta haknya agar putusan perdamaian dalam pengadilan dipenuhi oleh KSPJateng Mandiri. Dalam putusan pengadilan sudah meminta agar uang nasabah dibayar hanya dibayar bunga beberapa bulan dan sejak November 2017 bunga belum dibayar tanpa kejelasan hingga saat ini. Apalagi pokoknya,'' kata dia.

Sebelumnya, para nasabah yang rata-rata berusia lanjut ini juga sudah pernah melakukan aksi demo di kantor KSPJateng Mandiri di Jalan Kartini, Semarang, beberapa bulan lalu. Namun, tetap tidak ada hasilnya.

Tergiur Bunga

Salah seorang nasabah yang menjadi korban, Veronica (65) mengungkapkan, dirinya bergabung ke KSP Jateng Mandiri sejak dua tahun lalu. Ia memindahkan dananya dari bank ke koperasi tersebut karena tergiur bunga yang ditawarkan.

"Total dana saya yang ada di KSP Jateng Mandiri mencapai sekitar Rp 600 juta dalam bentuk deposito. Uang sengaja saya pindah karena dijanjikan bunga 15 persen setahun. Awalnya lancar tapi sejak Juli 2016 macet," kata dia. Ia bercerita sumber uang tersebut berasal dari hasil kerja keras selama bertahun-tahun. Uang tersebut rencanyanya untuk biaya hidup di hari tua dan menyekolahkan anakanaknya.

''Tapi sekarang tidak bisa diambil. Empat teman yang senasib dengan saya sampai meninggal memikirkan hal ini,'' ungkapnya. Kuasa Hukum KSP Jateng Mandiri, Sujiarno Aji Broto mengatakan, bahwa aksi demo tersebut dinilai salah alamat karena mengambil lokasi di Saudara Grup.

Selain itu Halim Susanto bukan lagi sebagai ketua. Kepengurusan sudah diserahkan anggota melalui rapat anggota tahunan (RAT) luar biasa sekitar setahun lalu. ''Persoalan ini juga masih dalam proses pengadilan,''katanya.(G2-54)