image

SM/Puji Purwanto - MELAYANI PEMBELI : Pedagang daging ayam ras di Pasar Wage Purwokerto melayani pembeli, kemarin. Harga ayam mulai naik menjelang Ramadan. (46)

30 April 2018 | Suara Banyumas

Kenaikan Sembako Perlu Diantisipasi

PURWOKERTO  - Kenaikan harga barang kebutuhan pokok masyarakat (sembako) menjelang Ramadan perlu diantisipasi, supaya tidak memberatkan masyarakat serta mendorong laju inflasi. Berdasarkan pengamatan di Pasar Wage dan Pasar Manis Purwokerto, Minggu (29/4), komoditas yang kini merangkak naik adalah telur dan daging ayam ras.

Telur ayam dalam sepekan naik Rp 3.000 per kilogram atau dari semula Rp 21.000 menjadi Rp 24.000 per kilogram. Kemudian, daging ayam ras sudah sebulan ini tak kunjung turun. Harga saat ini berkisar Rp 34.000 per kilogram, atau naik Rp 4.000 dari harga semula Rp 30.000 per kilogram.

Menurut pedagang daging ayam ras di Pasar Wage Purwokerto, Oon (40), kenaikan harga daging ayam biasanya kenaikan harga terjadi saat akan masuk Ramadan. Harga kembali turun ketika memasuki pertengahan Ramadan. "Tapi harga naik lagi sepekan menjelang Lebaran.

Ini sudah biasa terjadi setiap memasuki Ramadan dan Lebaran," katanya. Saat ini dia rata-rata mampu menjual 4 kuintal per hari. Namun, ketika permintaannya naik, penjualan bisa mencapai 4,5 hingga 5 kuintal per hari.

"Untuk stok barang di pasaran tidak masalah, karena terlalu tersedia," kata Mumum. Pedagang sembako di Pasar Manis Purwokerto, Supriyanto (32), juga menilai kenaikan harga telur ayam ras akibat permintaan konsumen tinggi.

Kenaikan ini ditengarai akibat aksi borong dari para pedagang kue. Mereka menyetok bahan baku untuk diproduksi saat memasuki Ramadan, jadi ketika memasuki Ramadan pembuat kue tinggal fokus produksi saja.

"Sekarang saja harganya Rp 24.000 per kilogram. Kemungkinan harga ini bisa naik lagi seiring dengan kenaikan permintaan konsumen," ujar dia.

Selain telur, kata dia, komoditas yang naik di antaranya gula pasir dari semula Rp 12.000 kini menjadi Rp 12.500 per kilogram, gula kelapa cetak dari Rp 13.000 naik menjadi Rp 15.000 per kilogram.

Minyak goreng kemasan cenderung stabil yakni berkisar Rp 12.500 - Rp 14.000 per liter, begitu pula dengan harga beras saat ini berkisar Rp 9.500 per kilogram untuk jenis IR 64 medium, sedangkan beras premium Rp 10.000 - 10.500 per kilogram. "Semoga harga sembako tidak bergejolak agar daya beli masyarakat stabil," tuturnya.

Adapun harga komoditas lainnya tidak menunjukkan kenaikan, seperti cabai rawit merah kini berkisar Rp 30.000 - Rp 32.000 per kilogram, cabai rawit hijau Rp 26.000 per kilogram, cabai merah besar keriting Rp 28.000 - Rp 30.000 per kilogram, cabai merah besar teropong Rp 33.000 per kilogram.

"Untuk bawang merah naik dari Rp 26.000 menjadi Rp 30.000, sedangkan bawang putih malah turun dari Rp 29.000 menjadi Rp 26.000 per kilogram," kata Supriyanto.

Sementara itu, untuk menekan gejolak harga sembako menjelang Ramadan dengan mengintensifkan gerakan stabilisasi harga pangan yang dilakukan Bulog Subdivisi Regional IV Banyumas.

Program pemerintah itu akan menyasar ke pasar-pasar tradisional di wilayah eks Karesidenan Banyumas, melibatkan mitra bulog (Rumah Pangan Kita), serta mendirikan stan di halaman kantor. Kepala Bulog Subdivre Banyumas, Sony Supriyadi mengatakan, komoditas yang dijual kepada masyarakat diantaranya, beras, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu dan daging kerbau.

"Kami saat ini memiliki stok minyak goreng sekitar 2000 liter, gula pasir 3.500 ton, dan daging kerbau 4000 kilogram," katanya.

Kasi Informasi dan Promosi Dagang Dinperindag Banyumas, Endang Puji Untari, menambahkan, Dinperindag Banyumas juga rutin melakukan pemantauan harga bahan kebutuhan pokok dan barang penting lainnya di pasar tradisional.

Di samping itu, kata dia, menginformasikan harga kebutuhan pokok melalui papan informasi digital yang dipasang di tiga pasar, yaitu Pasar Manis Purwokerto, Pasar Wage dan Pasar Sokaraja.

"Kami juga memasang informasi harga di depan kantor Dinperindag, serta menginformasikan melalui website. Ini untuk memudahkan masyarakat mengakses info harga kebutuhan pokok secara akurat," katanya.

Dengan demikian, kata dia, tidak ada spekulan karena perkembangan harga kebutuhan pokok dipasang di tempat strategis dan di up date setiap hari. "Kami memiliki empat orang yang rutin mengunggah info harga hasil pemantauan harian lewat android," katanya.

Warga Desa Ajibarang, Fitri (29) yang ditemui sedang berbelanja di warung, mengaku harga telur sekarang naik. Biasanya ia membeli Rp 3.000 dapat dua butir telur, sekarang harganya menjadi Rp 2.000 satu butir telur. "Semoga harga telur bisa turun lagi dan tetap stabil saat memasuki Ramadan," tuturnya.(H60-46)