
SM/Dian Aprilianingrum - PAMERAN FOTO ALAM : Pengunjung melihat sejumlah foto yang dipajang Banyumas Landscaper pada pameran di Alun-alun Purwokerto, Minggu (29/4). (72)
Melihat Lanskap-Lanskap Cantik di Banyumas
- Pameran Fotografi Landscape Banyumas #1
WILAYAH Kabupaten Banyumas dipenuhi perbukitan dan sungai-sungai besar ternyata mengundang minat para pehobi foto. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, fotografer dari berbagai daerah mengabadikan bentang alam yang indah di sudutsudut tlatah Penginyongan.
Foto-foto lanskap Banyumas nan cantik itu dihadirkan oleh komunitas Banyumas Landscaper pada Pameran Fotografi Landscape Banyumas #1, yang digelar 28 - 29 April. Memanfaatkan Alun-alun Purwokerto, mereka memajang puluhan dokumentasi alam kepada masyarakat yang melintas.
“Tujuan dari pameran ini diadakan untuk perkenalan komunitas Banyumas Landscaper kepada masyarakat umum, serta menyuguhkan dokumentasi keindahan alam di dalam dan luar Banyumas,” ujar Tofik Cahyanto yang juga Ketua komunitas fotografi Banyumas Landscaper.
Dia mengatakan, keindahan lansekap yang ditampilkan melalui foto diharapkan mampu menggugah kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian alam.
Sebab, alam yang terjaga ini menjadi daya tarik wisatawan dan para pehobi foto untuk datang ke Banyumas. Foto yang dipamerkan berjumlah 50 buah foto dari 35 fotografer komunitas yang berdiri pada November 2017. Di luar dugaan, banyak pengunjung yang bertanya tentang lokasi pengambilan gambar.
“Ada sekitar 1.500 orang yang datang untuk melihat-lihat pameran ini. Mereka sangat antusias dan menanyakan perihal lokasi pengambilan foto serta teknik pemotretan dari foto-foto yang dipamerkan,” ujarnya.
Salah satu pengunjung, Radiyan mengatakan, ternyata banyak lansekap cantik di wilayah Banyumas. Mengingat wilayahnya yang diapit gunung dan bukit serta sungai, tentu banyak titik foto yang menarik.
“Acara yang luar biasa dan menarik perhatian, karena keindahan foto-foto yang dipamerkan dan juga mengambil lokasi acara pameran diruang publik yaitu Alun-alun Purwokerto,” kata dia. (Nugroho Pandhu Sukmono-72)