
Plt Direktur RSUD dr Soedirman, dr Iwan Danardono Sp Rad MMR didampingi dr Agus Tusini SpA saat memantau perkembangan bayi pramatur yang memiliki berat badan ekstrim. (suaramerdeka.com/ Supriyanto)
Lahir 850 Gram, Bayi Prematur Tumbuh Menggemaskan
KEBUMEN, suaramerdeka.com- Joko Fitra (28) bersama sang istri Supriyanti (29) tak henti-hentinya bersyukur melihat kondisinya putranya yang saat ini menjelma menjadi bayi yang menggemaskan di RSUD dr Soedirman Kebumen, baru-baru ini.
Pasangan suami istri asal Jalan Kajayan, Kelurahan Tamanwinangun, Kebumen itu berkemas hendak membawa pulang sang putra yang diberi nama Ahmad Ridho Nashandra.
Ya, Ahmad Ridho Nashandra sudah diijinkan pulang setelah mendapatkan perawatan intensif selama dua bulan di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) dan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) di RSUD dr Soedirman Kebumen.
Sang bayi lahir dengan usia kandungan yang masih muda yakni 25 minggu. Saat lahir tepatnya 3 Februari 2018, berat badannya hanya 850 gram atau 8,5 ons, dengan panjang 34 centimeter dan diameter perut 11 centimeter.
Menurut sang ayah, Joko Fitra saat lahir buah hatinya yang kedua itu tak lebih besar dari botol minuman kemasan berukuran sedang. Padahal usia kandungan normal untuk menjalani persalinan 37-40 minggu. Berat bayi normal yakni 2.500 gram atau 2,5 kilogram sampai 4.000 atau setara dengan 4 kilogram.
Namun dengan perantara perawatan yang maksimal dari tim medis RSUD Dr Soedirman, bayi ajaib itu dapat berkembang secara mengesankan. Bahkan kini bayi tersebut telah menjelma menjadi sosok yang menggemaskan.
"Ini benar-benar keajaiban dari Allah SWT. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pihak RSUD dr Soedirman yang telah memberikan perawatan secara maksimal,” tuturnya didampingi Istrinya Supriyanti (29).
Saat persiapan hendak membawa pulang, Joko berserta istrinya tak henti-hentinya memberikan apresiasi kepada pihak RSUD dr Soedirman. Selama dua bulan dalam perawatan medis, buah hatinya selalu ditunggu oleh dua orang perawat secara intensif. Pihak rumah sakit juga sangat terbuka dalam berkomunikasi dengan pasien.
"Kami sangat mengapresiasi tindakan perawatan dan medis di RSUD dr Soedirman. Ramah, komunikatif, transparan dan profesional. Terima kasih setelah menjalani perawatan dua bulan, kini anak kami telah diijinkan pulang,” katanya dengan wajah berseri-seri.
Dokter Agus Tusini SpA yang menangani bayi tersebut mengatakan, untuk bayi kali ini tergolong sangat prematur. Sesaat setelah kelahiran, sang bayi harus dirawat menggunakan Continous Positive Airway Pressure (CPAP).
CPAP dapat menjadi alternatif untuk intubasi rutin dan administrasi surfaktan pada bayi yang lahir prematur. “Karena paru-paru bayi prematur belum sepenuhnya berkembang. Bayi prematur cenderung mengalami risiko gangguan pernapasan,” kata dokter Agus Tusini SPA.
Plt Direktur RSUD dr Soedirman dr Iwan Danardono Sp Rad MMR mengatakan, perawatan yang dilaksanakan secara intensif oleh rumah sakit, menunjukkan bahwa tidak ada diskriminasi bagi pasien yang menggunakan BPJS dan bukan BPJS. Semua dilayani dengan baik dan hak-hak pasien juga terpenuhi.
(Supriyanto /SMNetwork /CN33 )