30 April 2018 | Solo Metro

Nemlikuran Sajikan Garapan Alumni

LANGENbeksan Nemlikuran yang digelar di pendapa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 8 atau sebelumnya dikenal Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) Solo, dalam beberapa bulan terakhir didominasi penyaji dari kelompok angkatan alumni sekolah kesenian itu. Seperti yang digelar pada 26 April lalu, hadir kelompok alumni angkatan 1997 dan 1999 mengusung tujuh repertoar tari tradisional dan tari rakyat garapan.

Kegiatan seni yang dimaksudkan untuk melestarikan tari tradisional itu sejak digelar 15 tahun lalu itu digagas oleh paguyuban alumni sejak lembaga pendidikan seni itu masih berstatus sebagai SMKI yang kemudian berubah menjadi SMKN 8.

Kehadiran ajang seni itu mendapat sambutan kalangan seniman khususnya tari tidak hanya yang berada di Solo. Namun para seniman dari berbagai kota baik pribadi maupun secara kelembagaan tampil. Keberadaannya yang tetap bertahan itu ternyata mampu menggugah semangat alumni yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Baik sebagai individu maupun kelompok dari sanggar seni maupun sekolah menengah kesenian maupun perguruan tinggi. Keberlangsungan secara rutin itu membuat kelompok alumni tergugah untuk ikut meramaikan. Seperti tahun ini, setiap bulannya selalu dipentaskan karya kelompok alumni dari berbagai angkatan. Pada pergelaran akhir bulan ini hadir kelompok alumni angkatan 1997 dan 1999 yang menampilkan tujuh bentuk sajian. Alumni angkatan 1997 mengusung lima tarian yaitu Tari Gambyong oleh tujuh penari, Simbok, tari pasangan Setyaki-Burisrawa, Adaninggar- Kelaswara dan Tari Newatakawaca Gandrung.

Tari Simbok yang terinspirasi sosok seorang ibu merupakan karya alumni Indah Laksito yang disajikan oleh 10 penari. Kemudian kelompok alumni angkatan 1999 mementaskan dua sajian tari pasangan Perang Kembang atau Bambangan-Cakil serta tari kelompok Krincing Wonogiren. Tarian Krincing Wonogiren yang dihadirkan 10 penari putera dan puteri itu merupakan tarian rakyat dari Kabupaten Wonogiri.(Sri Wahjoedi-20)