image

SM/Modesta Fiska - SAHAM DAFAM : Direktur Utama PT Dafam Property Indonesia (DAFAM) Billy Dahlan didampingi Komisaris Utama Ferdinandus Soleh Dahlan dan jajaran direksi pada pencatatan perdana saham umum di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (27/4) lalu. (55)

30 April 2018 | Ekonomi - Bisnis

Go Public, Saham Dafam Melejit 69,57%

JAKARTA  - Pencatatan perdana saham umum atau initial public offering (IPO) oleh PT Dafam Property Indonesia (Dafam) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat (27/4) lalu, nilai saham langsung melejit.

Saham dengan kode emiten DFAM itu naik 69,57?ri harga perdana atau naik 80 poin ke Rp 195 per lembarnya.

Sebelumnya, dalam IPO tersebut, perseroan melepas 400 juta saham baru atau setara dengan 25% modal disetor setelah IPO dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan ditawarkan pada harga Rp 115 per lembar saham.

Direktur Utama Dafam, Billy Dahlan menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan semua pihak selama proses menuju go public itu.

Dia berharap langkah yang ditempuh perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan properti itu bisa diikuti oleh industri properti lainnya di Jateng, juga sektor lainnya supaya bisa lebih maju dan berkembang.

''Dengan IPO ini kami berharap perusahaan bisa bertumbuh lebih besar lagi dan memberikan inspirasi bagi pengusaha, termasuk juga pengusaha muda di Jateng supaya bisa melakukan langkah yang sama,'' papar Billy dalam kata sambutannya, didampingi Komisaris Utama Ferdinandus Soleh Dahlan dan jajaran direksi lainnya.

Dafam merupakan perusahaan kedelapan yang resmi melantai di BEI pada 2018 ini dari total keseluruhan emiten yang berjumlah 573. Saham DFAM menempati sektor trade, services & investment dan subsektor tourism, restoran dan hotel di daftar emiten BEI.

''Semoga perusahaan properti ini bisa berkontribusi ke Indonesia dengan melihat aturan main yang clear di pasar modal. Sukses untuk Dafam dan semoga lebih banyak perusahaan dari Jateng yang mencatatkan saham perdananya di pasar modal,'' kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat.

Pengembangan Usaha

Sementara itu, Dafam berencana akan menggunakan seluruh dana IPO sebanyak 91,25% untuk pembelian lahan dan selebihnya akan digunakan sebagai modal kerja. Dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan untuk pengembangan usaha.

Perseroan tersebut diketahui merupakan bagian dari Dafam Group dengan berbagai perusahaan di beberapa bidang bisnis seperti peternakan sarang burung walet, farmasi, mitra produk sigaret, lifestyle resto, dan kafe serta investasi lainnya.

Perusahaan ini bergerak di bidang properti seperti perumahan, bangunan komersial, hotel dan resort serta jasa pengelolaan hotel melalui entitas anaknya.

Terpisah, Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Jateng, MR Priyanto mengungkapkan, industri properti di Jateng diharapkan bisa lebih bergairah dengan adanya perusahaan yang listing di bursa.

''Peluang menjadi perusahaan go public ini harus dimanfaatkan semua pihak termasuk sektor properti supaya bisa lebih berkembang lagi.

Kita lihat Dafam sudah berhasil IPO, sekarang giliran pengembang lainnya ambil kesempatan karena dengan go public kita bisa mendapatkan alternatif sumber pendanaan melalui penawaran saham,'' ujar Priyanto.(J14-55)