MASYARAKATmasih banyak yang beranggapan kuliah itu mahal. Biayanya bermacammacam, sehingga berat untuk golongan masyarakat menengah ke bawah. Bahkan beberapa perguruan tinggi mematok biaya Sumbangan Pengembangan Lembaga (SPL) atau yang lebih umum masyarakat menyebutnya dengan uang gedung, dengan nominal fantastis. Angka yang harus dibayar seorang calon mahasiswa baru bisa mencapai kisaran Rp 5 juta hingga puluhan juta. Nominal tersebut baru uang gedung, belum uang SKS (sistem kredit semester) pada perguruan tinggi swasta yang nominalnya cukup memberatkan. Melihat fenomena tersebut, Universitas Selamat Sri (Uniss) berupaya menjawab kerisauan.

Dengan cara memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengenyam perkuliahan dengan biaya murah tetapi dengan kualitas mewah. ”Hanya dengan biaya Rp 250.000 per bulan, mahasiswa dapat dengan tenang mengikuti perkuliahan. Tidak ada uang gedung atau SPI serta tidak ada uang SKS. Uniss hanya membebani mahasiswa Rp 250 ribu setiap bulan,” ucap pengelola Uniss, Almunfarijah.

Dikatakan, tidak sedikit yang bertanya, mengapa biaya sekolah bisa semurah itu?

Uniss, lanjutnya, berada di bawah naungan Yayasan Wakaf Selamat Rahayu yang memiliki tekad memajukan pendidikan dalam rangka mencerdaskan anak bangsa. Dengan cita-cita tersebut, segala daya dan upaya dicurahkan dalam mewujudkannya, termasuk di dalamnya memberikan subsidi bagi mahasiswa.

Meskipun biaya perkuliahan murah, namun pihaknya tetap mengedapankan kualitas pendidikan. Hal tersebut dapat dilihat dari tenaga pendidikan yang berkompeten di bidangnya yang merupakan lulusan dari perguruan tinggi ternama di Indonesia seperti Undip, Unair, UGM, Unnes, dan lain sebagainya.

Fasilitas, sarana dan prasarana kampus sangat representatif, sehingga mendukung proses perkuliahan. Dengan demikian akan terlaksana sebuah kegiatan perkuliahan yang baik dan menghasillkan lulusan berkualitas dengan kompetensi lebih di bidangnya masing-masing. ”Meski biaya sangat terjangkau, tetapi kualitas perkuliahan serta fasilitas penunjang perkuliahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tambahnya.(65)

Penulis : Rosyid Ridho
Penyunting : Wahyu Wijayanto
Foto : Dokumentasi Uniss