image

Foto: suaramerdeka.com / dok

14 April 2018 | 07:45 WIB | Medis

Adakan Seminar Kesehatan Remaja, Puskesmas Bumiayu Gandeng IMM Brebes

BUMIAYU, suaramerdeka.com- Puskesmas Bumiayu akan menggelar seminar kesehatan remaja pada 10 Mei mendatang. Seminar yang dikemas dengan Bincang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) dan memilih tema "Remaja Gaul Remaja Sehat" ini bertempat di Pendopo Eks-Kawedanan Bumiayu, diadakan secara gratis untuk setiap peserta.
Puskesmas Bumiayu menggandeng Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Brebes sebagai pelaksana acara ini.

Tim Promkes Puskesmas Bumiayu, Nikmah Yuliyanti menuturkan, melihat realita yang ada khususnya remaja di Bumiayu dan sekitarnya terkait pergaulan bebas dan perilaku seks menyimpang yang merusak, generasi muda perlu pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja dengan baik sehingga mereka bisa menanggulanginya. "IMM yang berbasis mahasiswa, Puskesmas Bumiayu percayakan untuk mengadakan Bincang KRR ini karena jaringan IMM ke remaja luas," ujarnya.

Hal senada disampaikan Ketua Umum PIKOM IMM Ahmad Dahlan IMM Brebes, Muhammad Mahruli, IMM memiliki jaringan yang luas untuk menggandeng para remaja, karena IMM merupakan bagian dari Angkatan Muda Muhammadiyah. "Inilah yang mendorong IMM Brebes optimis menerima kepercayaan Puskesmas Bumiayu untuk mengadakan acara terkait kesehatan remaja ini," jelasnya.

Ketua pelaksana Bincang KRR, Immawan Hafidz Hasbi Yallah mengatakan, kegiatan ini secara umum sebagai upaya membantu program pemerintah di bidang kesehatan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan milenium -millenium development goals (MDG's)- dan tujuan pembangunan yang berkelanjutan -suistaneble development goals (SDG's)-. Kemudian tujuan khusus dari seminar ini untuk menanggulangi pergaulan bebas dan perilaku seks menyimpang bagi generasi negeri, para remaja di Kabupaten Brebes.

Lebih lanjut disampaikan Hafidz, kegiatan ini akan diisi empat pembicara dan satu partisipan. "InsyaALLAH akan kami hadirkan 4 pembicara yaitu dari pemerhati anak, dokter, psikolog dan tokoh agama, ditambah satu partisipan dari ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Dengan harapan bisa memperkaya sudut pandang, sehingga materi akan lebih menarik dan lengkap," tutup Hafidz.

(Red /CN26 )