image

IKUTI DIFABLE FEST :Anggota Rumah Pintar Efata tampil dalam Difabel Fest di Gedung Serbaguna Politeknik Negeri Tembalang, baru-baru ini. (suaramerdeka.com / Dini Failasufa)

18 April 2018 | 18:18 WIB | News

Kreativitas Anak Berkebutuhan Khusus pun Diwadahi

  • Rumah Pintar Efata

SEMARANG, suaramerdeka.com - Banyak ruang untuk berkreasi bagi anak-anak berkebutuhan khusus, salah satunya Rumah Pintar Efata di Jl Lemah Gempal, Semarang. Pimpinan Rumah Pintar Efata, Windy Aryadewi mengatakan, Rumah Pintar Efata membuka ruang bagi anak berkebutuhan khusus gangguan pendengaran untuk menyalurkan minat dan bakatnya sekaligus berprestasi dan berkreasi.

Melalui lembaga itu, anak-anak dapat belajar melukis, menari, operet, mimik, modelling, hingga membuat keterampilan sesuai minat dan bakatnya. Semangat berbagi selalu diutamakan untuk menuju tatanan hidup baru yang adil, damai, sejahtera, dan demoktratis bagi kaum kecil, lemah, miskin, tersinghkir, dan difabel.

”Kami berkarya dengan kasih. Rumah Pintar Efata memfasilitasi semua kegiatan tanpa dipungut biaya. Memiliki slogan ‘Berkreasi dan Berprestasi Tanpa Batas’, Rumah Pintar Efata menjadi pusat seni dan keterampilan bagi anak berkebutuhan khusus gangguan pendengaran.

Sementara itu, dia mengungkapkan, latar belakang pendirian Rumah Pintar Efata sebagai wadah kreativitas bagi anak berkebutuhan khusus. Setiap orang tua mengidamkan anaknya terlahir sempurna secara fisik dan mental. Namun, jika mengalami ketidaksempurnaan fisik, dibutuhkan sikap positif orang tua agar anak tetap memiliki kepercayaan diri layaknya anak normal lainnya.

”Dalam merawat dan mengasuh anak berkebutuhan khusus, dibutuhkan tenaga dan perhatian lebih. Sejak dini, anak harus diperhatikan dan diberi motivasi yang bersifat membangun, baik moril maupun materiil. Hal itu akan membantu anak untuk memiliki semangat dan kepercayaan diri,” ujar wanita yang akrab disapa Windy itu ketika ditemui di Lantai 9, Menara Suara Merdeka.

Dia menambahkan, peran serta keluarga dan kerabat dekat sangat penting bagi perkembangan psikologi anak berkebutuhan khusus dalam mencari jati dirinya. Setiap anak memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam berprestasi dan meraih cita-cita. ”Orang tua merupakan pribadi yang sangat diidolakan anak, sehingga kami dituntut untuk menjadi pribadi yang bersahaja dan rendah hati,” tutur Windy

(Red /Dini Failasufa /Aristya Kusuma Verdana /SMNetwork /CN26 )