image

SM/Asef F Amani - MEMBUAT KERAJINAN : Para guru TK anggota GOPTKI Kota Magelang adu skill membuat kerajinan media pembelajaran dengan bahan dasar dari barang bekas, kemarin. (70)

30 April 2018 | Suara Kedu

Manfaatkan Barang Bekas untuk Media Pembelajaran

MAGELANG  - Puluhan guru taman kanak-kanak (TK) se-Kota Magelang berlomba membuat media pembelajaran dari bahan dasar barang bekas.

Pengajar di tingkat usia dini memang dituntut selalu kreatif dan inovatif dalam memberikan pelajaran kepada anak didik. Belum lama ini, bertempat di Gedung Wanita Kota Magelang, total 55 guru dari 70 TK se-Kota Magelang beradu skill membuat beragam jenis media pembelajaran.

Mereka merupakan anggota Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI) Cabang Kota Magelang. “Mereka harus mengerjakan hasil karya di lokasi,” ujar Ketua GOPTKI Kota Magelang, Demetrya Tety Sugiharto, baru-baru ini.

Dia menuturkan, lomba ini dimaksudkan agar para guru termotivasi untuk selalu berkreasi dan mengembangkan ilmunya dalam mengajar. Lomba ini sendiri memanfaatkan barang bekas yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Selain karena biayanya murah, penggunaan barang bekas juga mampu membantu mengurangi sampah.

“Penggunaan barang bekas sebagai bahan dasar pembuatan media belajar ini adalah untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi para peserta dengan tanpa mengeluarkan biaya. Barang yang tadinya tidak terpakai jadi bermanfaat,” kata istri Sekda Kota Magelang, Sugiharto itu.

Asah Kreativitas

Menurutnya, alat/media pembelajaran tidak harus bagus dan mahal. Namun yang penting harus menyenangkan dan bermanfaat, serta bagus namun murah.

Maka, melalui kegiatan ini diharapkan para pendidik bisa mengembangkan kreativitasnya dan memunculkan bakat terpendam yang dimiliki. “Dari seni yang muncul kemudian diaplikasikan ke pengembangan ilmu dalam mengajar yang mudah diterima oleh anak-anak,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Lomba, Nunung Najib menambahkan, terdapat beberapa kriteria yang dijadikan dasar penilaian kreasi peserta. Di antaranya keaslian bahan, kreativitas, keindahan, inovasi, dan asas manfaat pengembangan anak.

Adapun yang berhasil memenangi lomba adalah Desiana Rofiyanti dari TK Aisyiyah 7 (Juara), Waridah dari TK Pertiwi Kota Magelang (runner-up), dan Setiyati dari TK Taman Indria 1 (pemenang ketiga). Para guru diharapkan semakin kreatif dan bisa menularkan ilmunya ke guru lain.

Selain itu, media yang digunakan dalam pembelajaran tidak hanya media yang menang lomba saja, tetapi bisa mengembangkan dengan media lain, dengan inovasi-inovasi yang baru. “Bahkan, kalau bisa, hasil karya yang muncul bisa dipatenkan,” imbuhnya.(H88-70)