30 April 2018 | Suara Pantura

142.883 Keluarga Buang Air Besar Sembarangan

  • Tertinggi di Jateng

BREBES- Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Brebes menyebutkan, hingga kini sebanyak 142.883 Kepala Keluarga (KK) masih melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

Kebiasaan warga yang tidak sehat itu menduduki angka tertinggi di Jawa Tengah. Kepala Dinkes Kabupaten Brebes, dokter Sri Gunadi Parwoko melalui Kepala Seksi (Kasi) Penyehatan Lingkungan, Muthar menjelaskan, dari data jumlah warga di Brebes yang masih BABS memang paling tinggi di Jateng. Namun jika melihat prosentasi, Brebes menduduki peringkat ketiga dari bawah. "Kalau kita mengacunya prosentasi, Brebes ini menempati posisi ketiga dari bawah, yakni 74,78 %. Sedangkan dua daerah terendah lain adalah Banjarnegara 56,32 ?n Wonosobo 55,83 %," jelasnya.

Menurut dia, prosentasi itu terdiri atas beberapa kategori, di antaranya, Jamban Sehat Permanen (JSP), Jamban Sehat Semi Permanen (JSSP) dan shearing (jamban yang masih menumpang). Ada beberapa faktor penyebab budaya BABS di Brebes masih tinggi. Salah satunya, banyak sungai yang berada di Brebes. Hal itu mendorong masyarakat masih memanfaatkan sungai untuk dijadikan tempat BABS. ''Faktor utama lainnya, karena ekonomi yang masih rendah. Ini menyebabkan, warga tidak bisa membuat jamban sehat, sehingga memanfaatkan sungai untuk BABS,'' ungkapnya.

Program Jambanisasi

Untuk mengatasi permasalahan itu, lanjut dia, pemerintah terus berupaya melalui berbagai cara agar angkanya bisa menurun. Di antaranya, memelalui progam bantuan jambanisasi kepada warga masyarakat kurang mampu. Di tahun 2018, Pemkab akan menyalurkan sebanyak 2.000 jamban lebih ke warga yang bersumber dari beberapa bantuan yakni dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperwaskin) sembanyak 1.000 jamban, Dinkes 535 jamban, bantuan Gubernur 350 dan BLUD 300 jamban. ''Meski jumlahnya mencapai 2.000 jamban, tetapi kami rasa masih sangat kurang. Untuk itu, Bupati Brebes, Idza Priyanti juga telah meminta kepada kepala desa agar ikut membantu warganya yang miskin mendapatkan bantuan jambanisasi melalui Dana Desa. Bahkan, upaya ini sudah ada yang berjalan di beberapa desa,'' pungkasnya.(H38- 40)