28 April 2018 | Hukum

Setnov Sebut Kecelakaan Bukan Rekayasa

JAKARTA- Setya Novanto menceritakan detik-detik kecelakaan mobil yang menimpanya bersama mantan kontributor Metro TV Hilman Mattauch dan AKP Reza Pahlevi yang merupakan ajudannya. Kecelakaan terjadi pada 16 November 2017 ketika mantan Ketua Partai Golkar ini sedang dicari oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia mengatakan kecelakaan terjadi saat akan menuju Studio Metro TV untuk kepentingan wawancara.

Mereka berangkat dari gedung DPR sebelum waktu shalat Magrib. "Kalau seingat saya berangkat dari DPR terus menuju ke Metro TV, kondisi hujan dan kurang baik," kata Setnov saat bersaksi untuk terdakwa dokter Bimanesh Sutardjo di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (27/4). Bimanesh didakwa bersama-sama Fredrich Yunadi merintangi penyidikan kasus korupsi proyek pengadaan E-KTP dengan tersangka Setnov.

Mereka berdua disebut memanipulasi data medis Setnov agar bisa dirawat untuk menghindari pemeriksaan KPK. Menurut Setnov, saat itu dia dikejar waktu karena berencana akan mendatangi gedung KPK untuk menyerahkan diri. Namun, di tengah jalan Metro TV menghubungi Hilman untuk kepentingan wawancara langsung. Karena mendapat telepon dari kantor, kata Setnov, Hilman mengemudikan mobil dengan kecepatan cukup tinggi. Namun, Setnov tidak mengetahui pasti berapa kecepatan mobil saat itu.

Lantaran khawatir tidak keburu, lanjutnya, Metro TV meminta untuk wawancara langsung lewat telepon. Akhirnya, Metro TVmenghubungi lewat Hilman dan dirinya langsung diwawancara sekitar tiga menit.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu mengaku duduk di kursi tengah sebelah kiri, tepat di belakang Reza yang duduk di kursi depan samping Hilman. Menurut Setnov, saat itu Hilman sibuk menerima telepon dari kantor sembari mengendarai mobil. Dia mengaku sempat mengingatkan Hilman untuk berhati-hati mengendarai mobil karena hujan dan kondisi jalan licin.

Benturan

Belum sampai di studio, mobil mengalami kecelakaan. Dia mengklaim merasakan benturan di kepala dan tangan saat mobil yang dikendarai Hilman menabrak sesuatu. Setnov mengaku tidak mengingat apa yang ditabrak Hilman malam itu. "Tidak tahu. Tahu-tahu bunyi brak. Saya pingsan. Benturan di kepala, siku saya, keras. Sakit sekali," tuturnya. Setnov mengklaim tidak sadar saat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Medika Permata Hijau Jakarta Selatan.

Menurut dia, selepas kecelakaan mobil dalam keadaan pingsan dan saat sadar dirinya sudah berada di sebuah kamar. Setnov mengaku baru mengenal dokter Bimanesh ketika sadar dari kecelakaan. Belakangan terbukti, kecelakaan itu adalah rekayasa agar Setnov bisa dirawat di rumah sakit untuk menghindari kejaran KPK.

Dokter Bimanesh didakwa membuat rekam medis ''palsu'' Setnov, sementara pengacara Fredrich Yunadi yang menyuruh membuat alias perekayasa. Setnov elah divonis 15 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider tiga bulan kurungan oleh jaksa penuntut KPK.(D3-39)