Kekalahan saat kali pertama mengikuti lomba di UPGRIS tidak membuat tim debat Smanda patah semangat. Di event lomba berikutnya, berkat kerja keras dan tekad kuat untuk menang, akhirnya mereka berhasil menjadi juara.

Bahkan dua kali meraih juara 1 pada bulan yang sama. Setelah itu beruntun sampai sekarang, mereka selalu membawa piala-piala kejuaraan yang membanggakan bagi Smanda.

Januari 2016 menjadi awal berdirinya debat esktra baru di Smanda, karena prestasinya tersebut. “Memang kami tidak terlalu banyak anggota, tapi kami benar-benar mendidik dan mendampingi anak-anak ketika akan ada event lomba, supaya benar-benar dipersiapkan dengan baik.

Jangan sampai menganggap kecil lawan, karena kalah menang juga atas kerja keras anak-anak juga,” kata Ibu Tri Handayani SPd, selaku pembina esktra debat.

Menurut Waka Kesiswaan SMA 2 Semarang, Drs Teguh Wibowo, prestasi-prestasi yang didapat tim debat menunjukkan bahwa adanya kerja sama yang sangat baik dan usaha sungguh-sungguh dari para peserta dan pembina.

“Debat pada hakikatnya adalah kemampuan mengumpulkan dan menggunakan data yang dipadukan dengan kemampuan berlogika. Data senantiasa berubah dari hari ke hari, dari waktu ke waktu.

Karena itu, tidak ada cara lain bagi para peserta komunitas debat jika mereka ingin tampil prima, selain dengan terus belajar, mengamati perubahan, dan mencermati perubahan-perubahan data, sehingga ketika berlaga di lomba debat mereka bisa menang,” tandasnya.

Tim SMA 2 Semarang