image

SM/Dok : TERIMA PENGHARGAAN : Wali Kota Hendrar Prihadi mendapatkan penghargaan dari Muri sebagai pemrakarsa menghias tempat penyeberangan di lokasi terbanyak. Penghargaan diserahkan oleh wakil dari Muri Sri Widayati di Jl Pemuda, kemarin. (22)

30 April 2018 | Semarang Metro

Pejalan Kaki Lebih Diperhatikan

  • 30 Zebra Cross Dihias

SEMARANG- Untuk mengampanyekan tertib berlalu lintas dan lebih memperhatikan pejalan kaki, sebanyak 30 zebra cross di jalan protokol di Kota Semarang dihias serentak, pada pekan lalu.

Ada yang ditambah dengan gambar tokoh kartun, gambar bunga, ulat, anak burung, dan masih banyak lagi. Wali Kota Hendrar Prihadi mengatakan, tujuan utama dalam kegiatan menghias 30 tempat penyeberangan tersebut untuk mendorong perilaku masyarakat untuk tertib berlalu lintas.

Menurutnya, dengan zebra cross yang lebih cantik, pengguna jalan akan lebih memperhatikan pejalan kaki yang lewat. ”Maka dari itu, dalam kegiatan ini juga diikuti sedulur-sedulur perwakilan komunitas pengguna jalan.

Tujuannya, agar makna kegiatan untuk tertib berlalu lintas ini menjadi sebuah gerakan bersama,” ujar Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini, kemarin.

Atas kegiatan itu, Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) mencatat nama Wali Kota Hendi dalam buku rekornya, Minggu (29/4). Muri menetapkan Wali Kota Hendi, sebagai pemrakarsa menghias tempat penyeberangan di lokasi terbanyak. Ada 30 tempat penyeberangan atau zebra cross yang dihias secara serentak di sejumlah ruas jalan di Kota Semarang. Salah satu tempat penyeberangan di Jalan Pemuda, Kota Semarang bahkan dicat langsung oleh Hendi bersama sejumlah elemen masyarakat. Perwakilan Muri, Sri Widayati mengungkapkan, rekor menghias tempat penyeberangan di 30 titik di Kota Semarang tersebut menjadi rekor ke- 8.436 yang dicatat oleh Muri. “Untuk Kota Semarang sudah banyak sekali rekor yang telah kami catat, terutama selama di bawah kepemimpinan Pak Hendi,” tutur Sri.

Dia mengatakan, rekor tersebut, antara lain penyuluhan kesehatan ibu dan anak serentak di tempat terbanyak pada November 2014. ”Kemudian makan Lunpia dengan peserta terbanyak pada April 2015, dan sajian Lontong Cap Go Meh terbanyak pada Februari 2017,” ujarnya.

Berdampak Positif

Sementara terkait pemecahan rekor menghias tempat penyeberangan terbanyak, Sri berharap dapat berdampak positif bagi Kota Semarang, terkhusus terkait perilaku masyarakat untuk tertib berlalu lintas. “Harapan kami ketika zebra cross sudah dipercantik, masyarakat semakin memiliki kesadaran untuk menggunakan zebra cross saat menyeberang jalan sebagai bagian dari ikut menjaga ketertiban lalu lintas,” harapnya.

Salah satu pendukung kegiatan, Grab Indonesia, yang diwakili Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menyatakan mengapresiasi upaya yang diprakarsai oleh Hendi. “Kebanyakan orang melihat zebra cross sekarang markanya makin hilang, lalu tidak diperhatikan. Dengan dihias bisa mendorong masyarakat taat berlalu lintas”, tambahnya.

Selain Grab Indonesia, hadir juga dalam kegiatan tersebut Komunitas Difabel sebagai pewakilan masyarakat pejalan kaki, serta sejumlah komunitas sepeda motor di Kota Semarang.(K18-22)