image

KERUK SEDIMEN SUNGAI: Petani di Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, Brebes, menurunkan alat berat untuk mengeruk sedimen sungai untuk memperlancar pengairan 443 hektare sawah di desa mereka. (suaramerdeka.com/Teguh Inpras)

30 April 2018 | 19:15 WIB | Suara Pantura

Butuh Pasokan Air, Petani Buat Saluran ke Sawah Mereka

  • Imbas Jebolnya Bendung Notog

BREBES, suaramerdeka.com- Kebutuhan air untuk pertanian di Desa Kalinusu, terganggu. Hal ini sebagai akibat Bendung Notog yang jebol dihantam banjir, baru-baru ini. Sehingga membuat para petani bekerja bakti mengeruk sedimen sungai dan membuat saluran untuk pengairan ke sawah mereka. 

Lokasi kerja bakti difokuskan di pintu Bendung Notog. Dalam kerja bakti itu, petani dibantu satu unit alat berat untuk mengeruk sedimen sungai agar air sungai masuk ke saluran irigasi. Alat berat yang dioperasikan tersebut berasal dari pinjaman pengusaha galian C.

Petugas pengairan desa (ulu-ulu) setempat, Rahmat mengatakan, ada 443 hektare sawah yang tidak terairi menyusul jebolnya Bendung Notog. ‘’Karena badan bendung jebol, air tidak bisa masuk ke saluran irigasi. Oleh karenanya kami bekerja bakti melakukan pengerukan sedimen agar air masuk ke saluran irigasi,’’ kata dia.

Mewakili para petani, pihaknya mengapresiasi pengusaha galian C yang membantu alat berat sehingga meringankan petani dalam membuat saluran darurat. ’’Sedimentasi sungai cukup tinggi, butuh berhari-hari jika dikerjakan secara manual,’’ katanya.

(Teguh Inpras Tribowo /SMNetwork /CN40 )

NEWS TERKINI