30 April 2018 | Berita Utama

Ketua Hipmi Jateng Diminta Lengser

SEMARANG- Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jateng Terpilih pada periode 2017-2022 Ferry Firmawan diminta untuk segera lengser dari jabatannya.

Pemimpin Musda Hipmi Jateng periode 2017-2022 Ananta Wijaya mengungkapkan, Ketua Hipmi Jateng terpilih Ferry Firmawan tidak dapat melaksanakan roda organisasi dengan baik. ”Saudara Ferry kurang komunikatif dan konsolidasinya tidak baik dalam mengakomodasi dan merangkul anggota Hipmi se-Jateng,” tuturnya Minggu (29/4).

Kondisi ini menjadikan organisasi Hipmi Jateng tidak berjalan. Bahkan pelantikan pengurus saja belum dilaksanakan. Akibatnya nasib kepengurusan Hipmi Jateng terkatung-katung. Hal ini membuat seluruh BPC kota dan kabupaten se-Jateng bersamasama meminta kejelasan. ”Oleh sebab itu, kami meminta segera dilaksanakan Musda ulang karena sesuai dengan AD/ART yang mengatakan seperti itu. Apabila organisasi tidak berjalan, maka bisa diselenggarakan Musda ulang. Kebetulan Musda sebelumnya saya pimpinan sidang, jadi saya tahu benar,” katanya.

Pihaknya berharap Ketua Hipmi Jateng segera diganti karena dinilai gagal melaksanakan mandat kepengurusan. Apabila dibiarkan, Hipmi Jateng akan vakum. ”Sebenarnya saya Wakil Ketua 1 Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Organisasi Hipmi Jateng pada kepengurusan Ferry. Tapi karena komunikasi tidak aktif, banyak pengurus yang mundur seperti Sekretaris, Waketum, dan Bendahara,” ujarnya.

Tidak Komunikatif

Mantan Bendahara Umum periode 2017- 2022 Pulung Nurtantio Andono mengungkapkan, ketidakkomunikatifan Ketua Hipmi Jateng Ferry Firmawan membuat sejumlah pengurus termasuk dirinya mundur dari kepengurusan. ”Saya memilih mundur karena sejak terpilih sampai saya mundur, bahkan saya dengar sampai detik ini, roda organisasi tidak berjalan dengan baik,” ujarnya.

Ia berharap masalah itu segera diselesaikan agar nama besar Hipmi Jateng segera berkibar lagi dan aktif dalam berbagai kegiatan karena sejak Ferry terpilih belum ada kegiatan lagi.

Sementara itu, Ketua BPC Hipmi Demak Rudi Prasetyo mengatakan, sebaiknya Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Pusat segera mengambil alih menunjuk pejabat caretaker. Jika tidak, BPC se-Jateng tidak akan bisa berjalan. Hal itu diungkapkan oleh para BPC melalui surat mosi tidak percaya terhadap saudara Fery Firmawan atas banyaknya kekecewaan setelah musda.

Banyak hal yang mengakibatkan BPC mengalami kekecewaan. Baik secara komunikasi, kekecewaan mengenai susunan pembentukan pengurus yang diisi oleh beberapa orang yang bukan anggota Hipmi, maupun masalah pribadi yang menimpa dirinya. Surat permohonan caretaker yang ditandatangani bersama oleh BPC seluruh Jateng adalah suara mayoritas BPC. Hal itu diharap bisa menjadi pertimbangan BPP agar segera mengambil langkah sesuai keinginan mayoritas BPC.

Dia menegaskan, masalah ini bukan persoalan antara suka dan tidak suka. Akan tetapi bentuk rasa cinta BPC se-Jateng terhadap BPD Hipmi Jateng. BPC sudah berjuang membangun organisasi Hipmi dengan memberikan banyak program-program yang bermanfaat bagi pengusaha dan masyarakat. BPC tidak ingin Hipmi hilang atas apa yang sudah dibangunnya selama bertahun-tahun. ”Jika saudara Ferry Firmawan adalah kader Hipmi maka hendaknya mengutamakan kepentingan organisasi daripada kepentingan pribadi semata dengan cara mundur secara lapang dada dan menyerahkan mandat ke pejabat yg ditunjuk oleh BPP,” harapnya.(K14-67)