Ssst... Poliamor Bisa Jadi 'Alternatif' Para Pelakor
Di saat masyarakat kita kebakaran jenggot soal "pelakor" (perebut lekaki orang) dan "pebinor" (perebut bini/istri orang), ternyata situasi itu sudah umum di Barat, lho. Di Amerika Serikat, khususnya di California, berkencan atau memiliki pasangan lain meskipun orang tersebut telah menikah dan memiliki anak, justru jadi tren. Gaya berpasangan yang baru ini dikenal dengan Poliamori atau Poliamor. Bedanya, mereka saling terbuka satu sama lain.
Janggal memang. Namun secara psikologis, tidak dipungkiri bahwa manusia dalam satu waktu bisa mengasihi atau menyayangi empat entitas sekaligus. Ini artinya, manusia memang ditakdirkan untuk berselingkuh. Dan memang, kita kadang agak egois kepada pasangan kita untuk tidak menyayangi orang lain, bahkan pada sahabatnya sendiri.
Nah kembali ke Poliamor. Secara kebahasaan Poliamor berasal dari kata poly dan amory. Poly artinya banyak atau jamak, sedangkan amory adalah cinta. Secara bahasa, poliamor berarti banyak cinta. Dan secara terminologis poliamor adalah konsep cinta yang terbuka dan bebas dalam membangun relasi cinta.
Dalam poliamor, semua orang adalah peserta bebas atau partisipan. Dalam partisipan diandaikan kemitraan dalam pelaksanaannya. Kemitraan merupakan prasyarat dalam membangun atau menjalankan relasi cinta.
Poliamori tidak mensyaratkan pernikahan sebagai ikatan. Poliamori hanya mengedepankan sifat saling keterbukaan antara yang satu dengan yang lainnya. Keterbukaan tersebut tidak hanya dalam urusan ranjang alias seks, namun juga dalam hal mengurus anak.
Dengan gaya hubungan terbuka ini, mereka dapat hidup akur bahkan dalam satu rumah dan melaksanakan berbagai aktivitas bersama, termasuk dalam urusan seks. Terdengar gila memang, bahkan tidak lazim di negeri kita.
Para penganut paham ini meyakini, dalam menjalani poliamori yang sangat dibutuhkan adalah komunikasi yang intens dan terbuka antara ketiganya.Poinnya adalah bagaimana dalam hubungan, kita bisa menjadi memahami bagaimana kebutuhan masing-masing individu dan memahami bahwa kita tidak bisa melulu dikekang oleh satu pihak. Bukan berarti mengajarkan untuk selingkuh. Tapi bagaimana agar kita bisa saling menjaga hubungan.
(Berbagai sumber /SMNetwork /CN41 )