Indonesia Hanya Jadi Runner Up
- Piala Fed Yunior
JAKARTA, suaramerdeka.com- Tim Indonesia gagal membawa pulang trofi juara pada gelaran Piala Fed Yunior Kualifikasi zona Asia Oseania. Priska Madelyn Nugroho dan kawan-kawan harus puas jadi runner up usai ditaklukkan Australia, 0-2 pada partai final di Kuching, Malaysia, Sabtu (21/4).
Sesungguhnya, para petenis Indonesia memiliki peringkat lebih baik dibanding lawan. Janice Tjen misalnya, saat ini berada di posisi 213 dunia, sedangkan Anastasia Bezerov (Australia) di urutan 417. Begitu pula Priska Madelyn menempati urutan 165, sedangkan Olivia Maria Gadecki (Australia) di urutan 241.
Memiliki peringkat lebih baik ternyata bukan jaminan bisa menang. Pada partai pembuka, Janice kalah mudah dari Anastasia Bezerov straight set dengan skor, 2-6, 0-6. “Saya agak capek hari ini, kaki terasa berat melangkah sepanjang pertandingan final tadi,” tutur Janice.
Di laga kedua, Priska Madelyn Nugroho juga tak mampu membawa tim Merah Putih menyamakan kedudukan. Menghadapi Olivia Maria Gadecki, Priska kalah dalam dua set langsung, 4-6, 3-6. Dengan kemenangan dua partai tunggal itu maka partai ketiga yang sedianya memainkan laga ganda pun tak perlu digelar. Indonesia berencana memasang duet Janice/Priska untuk meladeni pasangan Olivia/Annerly Poulos.
Kapten tim Australia, Emma Doyle sebagai dikutip dari cuitan media sosialnya mengakui bahwa dengan materi pemain yang ada, timnya mampu menerapkan strategi komposisi petenis tunggal yang berbeda di setiap laga. Ketika menyingkirkan favorit Jepang 2-1 di semifinal, Olivia Maria Gadecki justru tak tampil di nomor tunggal dan hanya fokus mengambil poin sektor ganda. “Saya sangat senang dengan daya juang yang ditunjukkan oleh semua pemain dan kami sukses mengantongi gelar juara serta lolos ke babak final dunia,” cuit Emma.
Kedua tim, baik Australia maupun Indonesia serta dua semifinalis yakni Jepang dan Hong Kong akan menjadi wakil zona Asia Oseania ke putaran Final Dunia Piala Fed Yunior yang akan berlangsung di Budapest, Hongaria, September 2018.
Keberhasilan ke ajang level dunia dalam kompetisi untuk petenis putri kelompok umur 16 tahun itu bagi Indonesia merupakan yang perdana setelah 2009. Ketika itu putri Indonesia berada di peringkat keempat zona Asia Oseania dan finish di posisi kesembilan dalam final yang berlangsung di Meksiko.
(Arif M Iqbal /SMNetwork /CN26 )