image

SM/Abdul Muiz - BEBAN BERAT : Truk tronton melintasi kawasan hutan Blora-Cepu, kemarin. Sejak 17 April, volume kendaraan di wilayah Blora meningkat pasca robohnya jembatan Widang-Babat. (35)

30 April 2018 | Suara Muria

Ruas Jalan Terancam Rusak

  • Truk Tonase Berat Kerap Melintas

BLORA  - Ruas jalan nasional dan provinsi Jateng di Blora terancam rusak. Itu terjadi karena ruas jalan tersebut kerap dilewati truk bertonase berat seiring peralihan jalur lalulintas, setelah robohnya jembatan Bengawan Solo di Widang- Babat, Tuban-Lamongan, 17 April.

Sopir truk lebih memilih melintasi Blora, karena ruas jalannya relatif sepi dibanding jalur pantai utara Jawa di Tuban dan Lamongan. Tak hanya dari arah Surabaya.

Truk dari Jakarta atau arah barat juga melewati jalan di Blora untuk sampai ke Surabaya. Akibatnya, volume kendaraan terutama truk melonjak drastis. ”Biasanya truk-truk bertonase berat berjalan beriringan.

Terbanyak pada malam hari. Sejak 17 April jalur di Blora menjadi ramai, tak kalah dengan pantura,” kata Ribut Wahidi, seorang warga Kelurahan Bangkle, Kecamatan Blora. Selain sekadar melintas, tak jarang para sopir truk tronton beristirahat sejenak melepas lelah ataupun mampir di warung.

Mereka memarkir kendaraannya di pinggir jalan. Ruas jalan yang sempit itu pun menjadi terasa lebih sempit dengan parkirnya truk di kanan kiri jalan. ”Selain arah Cepu-Blora-Kunduran maupun ke arah Rembang, ruas jalan alternatif yang dipilih sopir truk adalah Cepu-Randublatung-Wirosari,” tandas Muhammad Rifai, warga Cepu.

Ambles

Volume lalulintas yang semakin padat itu pun mengancam kondisi jalan di Blora. Apalagi, kelas jalan tidak sebanding dengan beban yang setiap hari melintas di atasnya. ”Setahu saya kelas jalan di Blora masih masuk kategori kelas III-A.

Sedangkan, kendaraan besar itu seharusnya melintas di jalan kelas I dan II,” kata Rifai. Sementara itu, berdasarkan pemantauan, beberapa titik ruas jalan mulai terdampak hadirnya truk-truk bertonase berat. Selain terlihat ambles, sejumlah titik juga mengalami kerusakan.

Diantaranya di sekitar pasar Jepon, Taman Tuk Buntuk Cepu, jalur Cepu-Kedungtuban serta sekitar pertigaan Nglobo, Kecamatan Jiken. Meski arus lalu lintas menunjukkan kepadatan, namun arus lalulintas tetap lancar.

Kasat Lantas Polres Blora, AKP Febriany Aer, melalui Kanit Turjawali, Sholihun Niíam, mengemukakan, meski ada peningkatan volume kendaraan berat, namun tidak ada penjagaan di wilayah perbatasan, khususnya jembatan penghubung Blora-Bojonegoro di Kecamatan Cepu.

Pihaknya hanya menambah beberapa rambu petunjuk arah, karena banyak sopir kendaraan besar yang masih awam dengan jalur Blora.(H18-35)