30 April 2018 | Fokus Jateng

Fisik dan Psikis Eks Pengguna Napza Diperbaiki

  • Orientasi Bela Negara di Dodik Rindam

MAGELANG - Direktur Yayasan Mitra Alam Surakarta, Ligik Triyoga menegaskan, keikutsertaan 50 orang eks pengguna narkotika alkohol psikotropika, dan zat adiktif (Napza) binaannya dalam orientasi bela negara di Komando Pendidikan (Dodik) Rindam IV Diponegoro Magelang sangat penting dan bermanfaat.

Pelatihan itu upaya memperbaiki fisik dan psikis, sekaligus melengkapi konseling yang telah dilakukan lembaga kesejahteraan sosial miliknya dalam menangani pengguna Napza.

‘’Pembinaan karakter ini melengkapi apa yang telah kami berikan, yakni konseling pengguna Napza, edukasi soal kecanduan, dan bagaimana mengatasinya,’’ jelas Ligik dihubungi lewat telepon, Minggu (29/4). Melalui kegiatan ini, ritme kehidupan pengguna Napza juga dapat dikembalikan. Biasanya, ritme hidup mereka terganggu karena sering aktivitas malam hari.

Kini, mereka sudah bisa hidup normal, seperti pagi bisa bangun tidur dan bersih-bersih, siangnya makan, serta malam harinya bisa istirahat. Menurut dia, perubahan lain binaan Yayasan Mitra Alam yang ikut pembinaan karakter adalah meningkatnya kedisiplinan dan kepercayaan diri, serta bertambahnya wawasan bela negara.

Yayasan yang berlokasi di Jl Sidomukti Utara Nomor 2/ 14 Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Surakarta itu, kini menangani sekitar 750 pengguna Napza dari wilayah Surakarta dan sekitarnya. ‘’Sebagian besar yang datang ke yayasan kami untuk konseling rawat jalan. Kebanyakan dari mereka ialah penyalahgunaan benzo atau pil penenang, ada juga sabu,’’ katanya.

Berdasarkan data yayasan, mereka yang konseling itu ada dari anak usia sekolah hingga berusia 50 tahun. Kepala Dinas Sosial Jateng Nur Hadi Amiyanto menegaskan, pembinaan karakter dengan peserta dari Yayasan Mitra Alam itu merupakan tahun ke sembilan dengan sasaran 50 orang.

Melalui kegiatan ini, penerima manfaat diharapkan tidak hanya memperoleh olah fisik atau jasmani, tapi juga perbahan pola pikir jadi lebih positif, sehingga menghasilkan pribadi bertanggung jawab, disiplin, serta percaya diri tinggi.

‘’Selanjutnya, kami harap penerima manfaat bisa menjalankan hidup sesuai norma di masyarakat. Mereka ini beruntung bisa mengikuti pembinaan karakter, karena harus melalui proses seleksi yang ketat,’’ungkapnya.(J17-59)