30 April 2018 | Ekonomi - Bisnis

Pertagas Niaga Siap Suplai Energi Gas di Jateng

SEMARANG  - PT Pertagas Niaga siap menyuplai pasokan energi gas untuk berbagai kebutuhan di Jawa Tengah (Jateng). Pada kuartal keempat tahun ini, compressed natural gas (CNG) via Tambaklorok, Semarang, juga siap disuplai untuk industri di Jateng.

VP LNG CNG Pertagas Niaga, Achmad Fauzi mengungkapkan, pekerjaan pipa Gresik-Semarang (Tambaklorok) sepanjang 256 kilometer akan selesai pada Oktober 2018.

Dari sisi pasokan gas juga akan dimaksimalkan dari Jawa Timur (Jatim) sampai dengan siapnya pasokan gas Cepu serta pembuatan CNG Cluster di kawasan industri sampai dengan siapnya pipa distribusi.

”Perlu dilakukan upaya untuk bisa menyalurkan gas ke wilayah yang memiliki kebutuhan gas, namun belum terjangkau pipa gas. Dengan LNG CNG bisa membantu hal tersebut,” jelas Achmad dalam seminar bertema ”Natural Gas and Energy Sustainability in The Indonesian Manufacturing Industry” di Hotel Gumaya Semarang, baru-baru ini.

Dijelaskan, LNG sebagai salah satu produk Pertagas Niaga merupakan gas alam yang dicairkan dan disimpan sebagai cairan yang sangat dingin (cryogenic), di mana suhunya bisa mencapai -160 derajat Celcius. Dengan nilai kalori yang tinggi, LNG mudah disimpan dan ditransportasikan yang mana lebih bersih dan emisi yang rendah.

Sumber Baru

Menurut dia, sumber gas berasal dari Kangean Energi Indonesia Ltd, Lapindo Brantas Indonesia, dan nantinya sumber baru dari Tambaklorok sebesar 7 MMSCFD. Sementara untuk SPBG Mother Station Semarang ditargetkan operasional tahun 2019 yang berlokasi di Mangkang dan Kaligawe berkapasitas 1 MMSCFD di setiap lokasi.

Adapun beberapa customer existing, di antaranya Nissin Biscuit dengan volume 0,50 MMSCFD sejak April 2016, Danone Nutricia Early Life Nutrition (SGM) sebesar 1.0 MMSCFD sejak November 2016, Aroma Kopikrim Indonesia 0,40 MMSCFD sejak Agustus 2017, dan Choice Plus Makmur 0,02 MMSCFD sejak September 2017.

Wakil Ketua Umum Energi Terbarukan dan Sumber Daya Alam Kamar Dadang dan Industri (Kadin) Jateng, Muklisiyata berharap pasokan energi gas tersebut bisa segera direalisasikan karena sudah banyak ditunggu oleh pengusaha di Jateng.

Dia menyatakan Kadin Jateng akan terus mendorong hal itu mengingat komponen energi bisa memakan antara 20%-30?ri biaya produksi sehingga dengan pasokan gas yang cukup untuk industri diharapkan bisa menekan komponen biaya produksi lebih efisien.

”Dengan semakin besarnya pasokan gas yang masuk ke Jateng tentu akan mendorong pertumbuhan perekonomian dan lebih banyak investor masuk ke sini.

Energi murah memang kita butuhkan karena efisiensinya jauh sekali dibanding seperti solar misalnya, kita bisa menghemat biaya besar,” ujar Muklis.(J14-55)