30 April 2018 | Olahraga

Daihatsu Astec Open 2018 Sambangi Jogja

SLEMAN  - Kejurnas Kelompok Umur (KU) Bulu Tangkis Daihatsu Astec Open 2018 naik tingkat menjadi sirkuit nasional (sirnas) B. Jogja mendapat kehormatan menjadi salah satu kota penyelenggara.

GOR Lembah Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ditetapkan menjadi tempat penyelenggaraan yang akan berlangsung mulai Senin, (30/4) hingga 5 Mei mendatang.

"Sebenarnya untuk grade B ini berlaku mulai seri Jogja hingga seri berikutnya. Tapi PB PBSI memutuskan dua seri sebelumnya juga berhak menyandang grade yang sama.

Cukup bersyukur sejak awal mulai 2016 saat ini kami hanya satu level di bawah sirnas grade A," papar Direktur Astec (Alan Susi Technology) Alan Budi Kusuma, kemarin.

Jogja sendiri, dijelaskan Alan, merupakan kota ketiga dari tujuh kota penyelenggara. Dua kota sebelumnya yakni Bandung dan Denpasar pada Februari dan Maret lalu.

Adapun kota selanjutnya yakni Pontianak (17-21 Juli), Batam (7-11 Agustus), Padang (4-8 September), Banjarmasin (16-20 Oktober), Manado (6-10 November) dan Jakarta (2-8 Desember) sebagai lokasi final.

"Pemilihan sejumlah kota sebagai tuan rumah lebih didasarkan pada fakta kota tersebut banyak melahirkan pebulutangkis-pebulutangkis tingkat nasional," papar peraih medali emas tunggal putra Olimpiade 1992 di Barcelona tersebut.

Konsekuensi dari naiknya grade dikatakan Alan akan semakin banyak pebulu tangkis yang ikut serta. Pasalnya, turnamen Daihatsu Astec Open di setiap serinya menjadi tempat bagi para peserta untuk mendapatkan poin demi poin.

"Akan banyak lagi peserta dari klub-klub besar karena mereka paling tidak mengirimkan atlet-atletnya minimal di turnamen untuk kategori sirnas B. Dan itu sudah kami dapatkan," ucapnya. Turnamen tahunan ini terbagi dalam sejumlah KU antara lain U-13, U-15, U-17, U-19, dewasa dan veteran.

Di Jogja setidaknya diikuti tak kurang 1.002 pebulu tangkis. "Kami optimistis bisa mencapai seribu dua ratus peserta tahun ini meski target nasional di tiap kota hanya diikuti enam ratus pebulutangkis," sambung Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) DIY, Koesdarto Pramono.

Menurutnya, turnamen ini akan dilengkapi coaching clinic bersama Alan Budi Kusuma dan Susi Susanti. Pada pelaksanaan pertama pada 2016 lalu, sekitar 4.800 peserta di tujuh kota ambil bagian. Tahun ini ditargetkan sekitar 6.500 peserta dari sepuluh kota bisa ikut berpartisipasi.

Dengan demikian akan semakin banyak muncul bibit-bibit pebulutangkis muda Indonesia. "Kami berharap turnamen ini memberi kontribusi dalam peningkatan kualitas bulu tangkis di Indonesia," ucapnya.(K15-64)