30 April 2018 | Olahraga

Tiga Pesilat Jateng Juara

  • Kejuaraan Dunia Pencak Silat Yunior

SEMARANG  - Pesilat yunior Jateng menorehkan prestasi membanggakan pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat Yunior yang berlangsung di Rajabhat University Songkhla, Thailand, 23-29 April.

Mereka adalah Khoirudin Mustaqim (Klaten), Kurnia Fatma (Banyumas), dan Triana Ragil (Banjarnegara). Ketiganya keluar sebagai juara dunia dengan meraih medali emas pada kejuaraan dunia itu.

Khoirudin menyabet emas pada kelas C putra dan Kurnia Fatma menjadi yang terbaik pada kelas B putri. Adapun Triana Ragil merebut medali tertinggi pada kelas F putri.

Selain ketiga nama itu, pesilat Jateng lain yakni Fardlillah Rahma meraih medali perunggu kelas J putri. Secara keseluruhan Indonesia meraih enam medali emas, empat perak, dan empat perunggu dan berada di posisi kedua di bawah Thailand yang keluar sebagai juara umum.

''Ini sebuah prestasi yang luar biasa. Pesilat Jateng mampu memberi yang terbaik bagi Indonesia di kejuaraan dunia. Capaian ini menunjukkan pesilat Jateng sangat diperhitungkan di nasional maupun internasional.

Pesilat Jateng yang tampil adalah binaan PPLOP dan juara di Popnas 2017 lalu,'' kata Ketua Umum Pengprov Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jateng Harry Nuryanto Soediro di Semarang, Minggu (29/4).

Pacu Prestasi

Pria yang akrab disapa Yanto Soediro itu berharap, prestasi yang diraih pesilat Jateng ini memacu dan memotivasi pembinaan atlet di kabupaten/kota. Sebab, bagaimanapun juga, mereka adalah hasil binaan IPSI kabupaten/kota.

Karena itu, pihaknya akan meningkatkan komunikasi dengan daerah terkait pembinaan. Sementara itu, pelatih silat Jateng Indro Catur sangat mengapresiasi prestasi yang diraih.

Menurutnya, hasil tersebut karena kerja keras pesilat di PPLOP dan pemusatan latihan. ''Saat Popnas XV2017 Jateng lalu, Jateng menjadi juara umum. Ini membuktikan pesilat muda Jateng punya potensi yang sangat besar di masa mendatang,'' tutur Indro.

Saat ini, lanjutnya, tinggal bagaimana menjaga konsistensi pesilat muda Jateng untuk terus berlatih hingga ke level senior dan masuk untuk proyeksi PON XX Papua 2020 mendatang.(H85,mam-64)