30 April 2018 | Suara Muria

Motif Penembakan Balai Desa Didalami

PATI  - Misteri kasus penembakan balai desa Bendar, Kecamatan Juwana hingga Minggu (29/4) masih diselidiki. Terutama dalam mengungkap pelaku kasus tersebut. Tak hanya soal pelaku, hingga saat ini motif kasus itu pun dinilai masih belum jelas.

Apalagi selama ini para perangkat maupun desa dinilai tidak pernah memiliki permasalahan apapun dan dengan siapa pun. Sekretaris Desa Bendar, Sutoyo mengatakan heran atas permasalahan itu. Sebelumnya, dia tidak pernah menjumpai ada permasalahan apapun.

Bahkan mereka juga mengaku tidak pernah mendapatkan ancaman apapun sebelum kejadian itu. ”Pelayanan dan hubungan sosial kepada masyarakat juga cukup baik,” terangnya.

Meski begitu, dia tetap berharap agar permasalahan tersebut dapat diproses lebih lanjut dan diungkap. Dengan begitu diharapkan tidak ada lagi kekhawatiran dan kondusivitas bisa kembali terjaga.

Seperti diketahui kasus penembakan Kantor Balai Desa Bendar, Kecamatan Juwana sempat menggegerkan warga sekitar. Kaca pintu serta jendela kantor dan kamera CCTVterdapat bekas lubang tembakan.

Pengembangan

Dalam kasus tersebut pelaku sempat terekam kamera CCTV yang berada di dekat lokasi kejadian. Dalam rekaman tersebut terlihat seorang pria menyelempangkan sebuah benda mirip senjata laras panjang. Pria tersebut nampak mondar mandir di depan kantor balai desa dan mengamati keadaan.

Kapolres Pati AKBP Uri Nartanti melalui KBO Reskrim Iptu Tri Gunarso mengatakan saat ini masih bekerja keras untuk mengungkap kasus tersebut. Baik untuk mengungkap motif maupun pelaku kasus tersebut.

”Saat ini masih dalam pengembangan. Kami berupaya mencari bukti-bukti maupun keterangan para saksi,” ujarnya. Pihaknya saat ini sendiri masih berusaha memastikan jenis senjata yang digunakan untuk menembak tersebut.

Hanya saja, dari perkiraan awal dimungkinkan senjata itu merupakan jenis senjata angin. ”Karena kami melihat ada bekas tembakan yang tidak tembus. Mungkin tenaga anginnya telah habis atau seperti apa. Tapi lihat nanti hasil pengembangan ke depan seperti apa,” terangnya. (dwa-35)