image

SM/dok : PINTU TOL: Pintu tol Kartasura sudah siap dioperasikan terutama untuk menyambut Arus Mudik Balik 2018.(20)

30 April 2018 | Solo Metro

Target Operasi Tol Boyolali Mei Ini

BOYOLALI- Jalan tol Boyolali-Sragen bagian dari tol Solo-Kertosono (Soker) ditargetkan beroperasi pada Mei 2018. Pengoperasian jalan tol ini sekaligus menyambut menyambut Arus Mudik Balik Lebaran 2018.

Saat ini operator tol yakni PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), dan PTWaskita Karya Tbk sedang menunggu tim dari Kemen PUPR, Kementerian Perhubungan dan Polri guna menjalankan proses uji kelaikan dan keselamatan jalan.

Direktur Utama PTJasamarga Solo Ngawi (PTJSN) David Wijayatno, menjelaskan, sertifikasi ini dibutuhkan sebagai dasar Kemen PUPR menetapkan status jalan tol Sragen-Boyolali berikut tarif kendaraan. ”Harapan kami Mei mendatang tol Boyolali- Sragen bisa dioperasional sehingga bisa dimanfaatkan kendaraan pemudik. Akhir bulan ini diharapkan proses uji kelaikan dan keselamatan jalan rampung,” terang David, kemarin. Pengoperasian jalur tol Boyolali-Sragen kata David mengikuti tol Ngawi- Wilangan yang sudah beroperasi sejak Maret lalu. Usai Lebaran sampai akhir tahun 2019, giliran tol Sragen- Ngawi dan Salatiga- Boyolali dioperasionalkan.

Operasional tol Salatiga-Boyolali-Karanganyar-Ngawi merupakan integrasi dari penyambung tol trans Jawa yang menghubungkan wilayah ujung Jawa bagian barat sampai Jawa bagian timur. ”Secara bertahap jalan tol yang dibangun di wilayah Jateng dan perbatasan Jateng-Jatim beroperasi sampai dengan akhir 2019. Khusus Mei ini tol Boyolali-Sragen segera beroperasi,” imbuh David.

Langkah antisipasi

Lebih lanjut David mengungkapkan, progres pembangunan yang berada di bawah tanggungnjawabnya, tol Salatiga-Kartasura (Salatiga-Boyolali) tahap pengerjaan. Saat ini konstruksi fisik mencapai 60-an persen, tinggal menyelesaikan pekerjaan penyambungan jembatan dan penyelesaian fisik jalur utama. Tol Sragen-Ngawi juga sedang proses pembebasan lahan konstruksi.

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Solo Raya (MTI Solo Raya) Budi Yulianto mengimbau wilayah Solo Raya yang menjadi pintu keluar tol mengantisipasi potensi kemacetan kendaraan.

Budi mengutarakan, persoalan yang muncul seputar pengoperasian tol adalah adanya kepadatan kendaraan di jalan pintu dan masuk tol. Dari pengamatannya, jalan yang mengakses ke jalur pintu tol kebanyakan adalah jalan kabupaten dan kota yang sempit. ”Saya imbau pihak terkait bersiap menyambut kehadiran tol ini. Dengan kesiapan matang maka beroperasinya tol tak akan menimbulkan masalah baru,” katanya.(J5-20)