30 April 2018 | Suara Pantura

Empat Siswa SMK Lulus Terbaik Langsung Kerja

BREBES- Empat siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusponegoro 01 Brebes, lulus terbaik ujian sekolah dan bisa langsung bekerja di perusahaan swasta. Atas prestasinya itu, mereka kemarin mendapatkan penghargaan dari Kepala SMK Pusponegoro, Darno pada acara pelepasan siswa kelas XII di Hotel Dedy Jaya, Jl Ahmad Yani, Kota Brebes.

Mereka adalah, Amad Nuralim (jurusan teknik kendaraan ringan), Dimas Rega (audio video), Kasan Ali (teknik bangunan) dan Widiyastuti (akutansi). Turut mendampingi penerimaan penghargaan para orang tua siswa, disaksikan Ketua Komote Sekolah Suroso Bono Gesik, dan Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Pusponegoro Wahidin Soedja.

”Kami ikut gembira melihat anak-anak lulus ujian sekolah dan langsung bisa diterima kerja di perusahaan swasta,” kata Ketua Komite Sekolah Suroso Bono Gesik, mewakili para orang tua siswa.

Dia mengakui, semangat anak-anak dalam belajar patut mendapat acungan jempol. Sekali pun mereka bersekolah di sekolah swasta, namun tetap semangat dan tidak minder, karena sekolah mampu memberikan harapan yakni, bisa bekerja setelah lulus kelak. Ketua Bursa Kerja Khusus (BPK) SMK Pusponegoro 01 Edi Mardiyanto mengatakan, dari 167 siswa yang diterima bekerja sebanyak 32 anak. Yakni, 16 anak postif diterima dan tinggal menunggu ijazah, dan 16 lainnya menunggu tes kesehatan di perusahaan swasta. ”Dari 32 anak-tiga anak diterima di perusahaan pertambangan. Lainnya di perusahaan otomotif dan elektronika,” tuturnya.

Guna mendorong anak bisa bekerja, BKK sekolah menjalin kerja sama dengan PT Astra Honda Motor, kemudian perusahaan telepon seluler Oppo, PT Daihatzu, PT Aisin (perusahaan pelek) dan PT Honda Prospek Motor.

Kepala SMK Pusponegoro 01 Darno mengatakan, persaingan dunia kerja yang kompetetif mengaharuskan adanya kerja keras para guru membekali siswa dengan berbagai keahlian.

Saat ini dari empat jurusan keahlian yang dimiliki masih memiliki pangsa pasar kerja yang lumayan luas, sehingga dia tidak khawatir anak didiknya akan nganggur setelah lulus. ”Ya hampir sebagian besar anak-anak kami bekerja, kecuali yang melanjutkan ke perguruan tinggi juga banyak,” tuturnya.(wh-15)