image

SM/dok

29 April 2018 | Sehat

Pentingnya Sarapan untuk Tubuh

Terburu-buru pada pagi hari karena harus segera berangkat bekerja, sering kali membuat seseorang melupakan sarapan. Perut yang tidak biasa menerima makanan yang masuk pada pagi hari, juga membuat orang enggan sarapan. Padahal sarapan memengang peranan penting terhadap tubuh.

Sarapan yang ideal dimulai pukul 05.00 hingga 10.00 pagi, atau maksimal dua jam setelah bangun tidur. Lalu, sebaiknya apa yang kita makan pada saat sarapan? Dr Darmawati Ayu Indraswari Msi Med menjelaskan, sarapan yang baik adalah sarapan yang tidak berlebihan atau over eating.

Dari segi jumlah kalori, paling tidak sekitar 700 kalori atau sekitar 30?ri total kebutuhan kalori harian (antara 2.000 - 2.500 kalori), tergantung pada berat badan, jenis kelamin, dan aktivitas fisik. Sekitar 700 kalori tersebut didapat dari apa saja? Karbohidrat, protein, lemak tak jenuh, dan serat. Karbohidrat berguna untuk mengembalikan kondisi kadar gula darah dalam tubuh kita setelah tidur. Idealnya, makan malam tidak kurang dari tiga jam sebelum tidur.

Adapun protein berfungsi untuk membuat awet kenyang alias menekan rasa lapar. Gampangnya, Anda yang beraktivitas seharian tidak akan mudah kelaparan bila sarapan, dan terdapat protein dalam menu sarapan Anda. Bagi yang tidak sarapan, akan mudah merasa lapar sebelum waktunya makan siang. Lalu apa fungsi lemak tak jenuh dan serat pada pagi hari?

”Lemak tak jenuh bagus untuk menjaga kadar kolesterol, sedangkan serat yang tinggi akan menjaga insulin dan gula darah supaya tidak naik terlalu tinggi untuk waktu jangka panjang,” ujar dosen Fakultas Kedokteran Undip Semarang tersebut. Contoh sarapan yang ideal, antara lain telur, buah, susu rendah lemak, yoghurt, oatmeal, ubi cilembu, atau jenis umbi-umbian lainnya.

Jangan Menyepelekan

Jangan pernah menyepelekan sarapan, sekecil atau seminim apa pun porsi makan Anda. Pertama, sarapan berguna untuk menggantikan kalori yang tidak diperoleh selama kita tidur. Kedua, mengendalikan rasa lapar, sehingga kita terhindar dari merasa lapar sepanjang hari. Ketiga, membantu performa lebih bagus.

Seperti daya konsentrasi, memori, dan energi. Dibandingkan dengan orang yang tidak sarapan, orang-orang yang sarapan sebelum memulai aktivitas memiliki performa lebih baik. Keempat, sarapan mampu membantu mencegah obesitas dan diabetes tipe 2.

Melewatkan sarapan terkadang bukan karena alasan tidak memiliki waktu, melainkan karena tidak terbiasa mengisi perut pada pagi hari. Bagi yang tidak terbiasa sarapan, bisa mencoba menu simpel atau minim.

Paling tidak, perut terisi makanan. Misalnya sebutir telur ayam, segelas susu, satu buah pisang, sepotong kue atau bahkan satu slice pizza sisa dari makan malam Anda. Intinya, apa pun bisa Anda makan untuk sarapan, daripada tidak sarapan sama sekali. Bila dalam waktu 18 jam tubuh tidak menerima asupan makanan, tubuh akan memperlambat metabolismenya. Akibatnya bagi yang menjalani diet, tubuh akan susah mengurus.

Inilah mengapa orang yang merasa sudah menjalani pola diet tapi tubuhnya tak kunjung melangsing. Sebab, mereka melewatkan sarapan. Tanpa disadari, orang yang tidak sarapan cenderung makan dengan porsi besar atau lebih banyak pada saat makan siang.

Hal tersebut terjadi karena mereka kehilangan jam sarapan. Jadi, bagi Anda yang sedang menjalani diet, salah satu tipsnya adalah jangan melewatkan sarapan. (Irma Mutiara Manggia-58)