image

SM/Dasi Kampus/Ali Maksum : Irna Farikha

18 April 2018 | Hello Kampus

Irna Farikha

Jalan Pemenuhan Impian

Memiliki keterbatasan ekonomi acapkali menurunkan tingkat kepercayaan diri seseorang. Itu juga dialami Irna Farikha, alumnus Jurusan Pendidikan Fisika Universitas PGRI Semarang (UPGRIS). Dia kini menyandang Doctor of Philosophy (Phd) dari Tokyo University of Agriculture and Technology (TUAT), Jepang. Padahal, tak pernah tebersit di dalam benak perempuan kelahiran 10 Januari 1984 ini, bahwa dia bakal mampu menyelesaikan studi lanjut ke Negeri Sakura.

Ya, Irna tidak lahir dari keluarga kaya. Tapi dia punya segenggam impian yang ingin dia wujudkan. Dengan fasilitas seadanya, Irna memutar otak agar tetap bisa kuliah dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tanpa mengiba ke orang tuanya. ”Dulu sewaktu studi S- 2 di UGM, saya bolakbalik Semarang-Jogja. Pada Jumat dan Sabtu saya jadi dosen tidak tetap di UPGRIS, Minggu memberi les, Senin-Kamis kuliah,” ujar putri pasangan Khayiyah dan Asmuin itu.

Berkat kegigihannya, dia beberapa kali memperoleh beasiswa. ”Ketika saya berhasil masuk 15 besar sebagai mahasiswa berprestasi tingkat nasional, uangnya saya gunakan untuk mendaftar S-2,” ujarnya kepada tim dasikampus.

Sewaktu di UGM, Irna mendapatkan beasiswa IELTS (International English Language Testing System) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) selama enam bulan. Setelah masa studi IELTS selesai, gadis asal Kendal ini mendaftar beasiswa untuk studi S-3 di Jepang. Atas kerja keras dan dukungan dari Rektor UPGRIS, Irna akhirnya diterima di Tokyo University of Agriculture and Technology (TUAT) Jurusan Thermoacoustic melalui beasiswa dari Dikti.

Ya, Irna berhasil menyelesaikan masa studinya secara proporsional. Baginya, semangat dan mental yang kuat serta doa dari orangtualah yang mampu mewujudkan impiannya itu. Ia mengaku, dirinya bukan mahasiswa yang memiliki kecerdasan yang prestisius. Namun tekad kuat yang dimilikinya dalam merajut mimpi itulah yang membedakan dirinya dengan orang lain.

Balik Upgris

Akan ke manakah Irna berlabuh sekembalinya ke Indonesia?

Pertanyaan itulah yang sering dia terima. Ia menjawab dengan tegas bahwa dia akan kembali menjadi pengajar di UPGRIS. Bagi Irna bukan soal negeri atau swasta tempat ia akan mengajar, tapi ini lebih ke ihwal pengabdian. Selama menjadi mahasiswa UPGRIS, dia banyak mendapat dukungan dan apresiasi dari Rektor. ”Sejak saya menjadi mahasiswa, UPGRIS sangat support apalagi Pak Rektor. Beliau selalu mengapresiasi prestasi-prestasi mahasiswanya. Sangat menjaga gimana caranya mahasiswa bisa berkembang dan tidak dibiarkan begitu saja. Nah, teruntuk adik-adik mahasiswa. Jangan pernah takut untuk bermimpi.

Bermimpilah setinggi mungkin. Percayalah akan ada jalanjalan kecil yang akan kamu lalui untuk meretas mimpi kalian. Mungkin sekarang belum menemukan jalan itu. Namun suatu saat kamu akan menemukan jalan itu,” pesan Irna pada akhir wawancara dengan tim dasikampus.(65)

Nurul Isnaeni Putri, Mahasiswa Pendidikan Ekonomi