image

SM/Hanung Soekendro - UNJUK BELADIRI : Personel Satlinmas unjuk kebolehan bela diri dengan mematahkan balok pada Apel Siaga Satlinmas. (55)

26 Maret 2018 | Liputan Khusus

Urus Jenazah, Hajatan, hingga Amankan Pilpres

PERANSatuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) luar biasa. Hampir semua yang terjadi di tingkat desa/kelurahan, pasti melibatkan personel Satlinmas.

Mulai dari urus jenazah, evakuasi korban bencana alam, membantu acara hajatan warga, hingga pengamanan lingkungan. Termasuk membantu pengamanan pelaksanaan pesta demokrasi dari yang terkecil, Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) hingga Pemilihan Presiden (Pilpres).

Saat hari-hari besar, Satlinmas juga membantu pengamanan pasar tumpah dan perlintasan kereta api tanpa palang. Jumlah mereka 233 ribu orang se-Jawa Tengah (Jateng). Namun jumlah itu sebenarnya belumlah mencukupi. Idealnya ada satu personel di tiap rukun tetangga (RT).

Saat ini Satpol PP juga tengah melakukan perekrutan personel Linmas baru sebagai langkah peremajaan. Melihat tugas dan bidang pengabdian yang sedemikan banyak, Satpol PP Jateng berupaya menaikkan kelas Satlinmas. Biar jumlah terbatas tapi berkualitas. ”Kami adakan pendidikan dan pelatihan.

Dengan cara itu, disipilin dan profesionalisme Satlinmas akan meningkat,” ujar Plh Kepala Satpol PP Provinsi Jateng, Ninik Mardiastuti didampingi Kabid Linmas Satpol PP Jateng, Tri Harso, Minggu (25/3). Menurut Ninik, setidaknya diadakan tujuh kali pelatihan pada tahun ini. Tak diselenggarakan sendiri, pelatihan ini menggandeng TNI yang dikenal memiliki kedisiplinan tinggi.

Pelatihan dan pendidikan bersama Rindam IV Diponegoro, Komando Pendidikan (Didik) Bela Negara Magelang, Komando Pendidikan Pelatihan Tempur (Dodiklatpur) Klaten, dan Brigif 4 Yon 407 Dewa Ratna Tegal. Tujuannya, membentuk mental, fisik, kedisiplinan dan jiwa korsa bagi seluruh anggota Satlinmas. ”Pelatihan tersebut sifatnya adalah training of trainers (ToT).

Sehingga mereka yang memperoleh pelatihan harus mampu menjadi pelatih bagi personel lainnya di tingkat kabupaten/ kota. Sampai saat ini sudah ada 250 personel dari Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, dan Karanganyar yang telah mengikuti pelatihan,” kata Ninik.

Menjaga NKRI

Lalu apa saja tugas Satlinmas di luar pelaksanaan pesta demokrasi? Cukup banyak ternyata. Membantu aparat keamanan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Caranya, semisal ikut menanamkan nilai-nilai dan dasar negara melalui rapat-rapat RT. Kedua, melakukan deteksi dini terhadap gerakan radikalisme, terorisme, isu SARA yang mengarah pada potensi gangguan keamanan di masyarakat.

Dengan fungsi ini, Satlinmas diminta menjadi intelejen bagi pemerintah. Setiap hal yang mencurigakan atau potensi gangguan keamanan harus dilaporkan pada aparat. Namun sesuai prosedur mereka harus melaporkannya pada Satpol PPlebih dulu. Tugas berikutnya, membantu penanganan saat terjadi bencana alam.

Mulai dari saat kejadian, evakuasi hingga tindakan pascakejadian. Pemprov juga memberikan pelatihan dan bimbingan teknik (bintek) peningkatan kemampuan evakuasi korban bencana alam. ”Linmas juga membantu acara hajatan warga di kampung.

Bahkan di Solo dan Banyumas, Satlinmas memiliki program kerja mengurus jenazah dan rehab rumah. Itu fungsi sosial dari Satlinmas,” katanya. Tri Harso menambahkan, kegiatan Satlinmas memang sangat banyak.

Namun diakuinya masih sedikit yang terlihat. Hal itu disebabkan minimnya sumber daya manusia (SDM) dan penguasaan fasilitas teknolgi yang dimiliki. Untuk itu, Tri Harso meminta personel Linmas tanggap media sosial.

Segala kegiatan positif Linmas diminta diunggah di media sosial, seperti Facebook maupun Twitter. ”Bukan bertujuan untuk pamer. Tapi mengunggah kegiatan di media sosial itu bentuk eksistensi dan mengajak masyarakat turut serta dalam kegiatan yang positif,” ujar Tri Harso.(Hanung Soekendro-55)