image

SAMPAIKAN PAPARAN : Manajer Niaga dan Pelayanan Pelanggan PT PLN Distribusi Jateng dan DIY, Rudy Setyadi menyampaikan paparannya dalam diskusi kelompok terarah, di Hotel Noorman, Semarang, Rabu (20/12). (65)

21 Desember 2017 | Focus Group Discussion

Subsidi Lebih Terkontrol

RENCANApemerintah menyosialisasikan penggunaan kompor listrik guna mengurangi ketergantungan pada kompor elpiji. Kompor listrik disebut mampu menghemat pengeluaran rumah tangga untuk memasak hingga 60 persen. Rencana memperkenalkan kompor listrik sebagai pengganti kompor gas akan berdampak positif dan negatif bagi PLN dan pemerintah.

Efek positifnya, pengalihan subsidi ke kompor listrik bakal mengurangi beban pemerintah dalam subsidi elpiji. Subsidi listrik diyakini bisa lebih terkontrol dibanding subsidi gas atau bahan bakar minyak. ”Listrik pun sudah jelas cluster-nya, masyarakat dan industri berbeda," ungkap Manajer Bidang Komunikasi Hukum dan Administrasi PT PLN Distribusi Jateng dan DIY, Audi Royke Damal.

Pengamat kebijakan publik Undip FX Sugiyanto menuturkan konversi kompor gas ke kompor induksi juga memiliki sisi negatif yang mesti diantisipasi. Beban yang ditanggung oleh PLN bisa jadi malah lebih berat, dibandingkan sebelumnya. ”Tapi memang sekarang ini, perkembangan teknologi memiliki dampak luar biasa, ke depan penggunaan kompor listrik oleh masyarakat secara lebih banyak tak bisa dihindari. Disinilah PLN harus siap menyediakan pasokan,” jelasnya.

Tak Berjelaga

Dosen elektro Universitas Negeri Semarang Dwi Purwanti mengungkapkan secara teknis cara kerja kompor listrik ini mengubah energi listrik menjadi panas. Jadi di dalam kompor tersebut terdapat semacam kumparan yang dialiri listrik. ”Hal tersebut lantas menimbulkan medan magnet di sekitarnya. Jika didekatnya terdapat elemen lain maka akan terjadi reaksi magnetik dan digunakan untuk menciptakan panas.

Oleh sebab itu kompor listrik juga disebut dengan kompor induksi,” jelasnya. Ia menyebutkan kompor ini hanya akan bekerja pada alat-alat masak yang terbuat dari besi atau baja nirkarat (stainless steel). Oleh sebab itu, Dwi menyarankan agar pengguna saat memasak menggunakan kompor listrik ini tidak menggunakan perhiasan di tangan seperti gelang dan cincin.

”Sebab logam yang ada di tangan akan menjadi penghantar dan pengguna akan terkena dampaknya,” jelasnya. Ia menambahkan, berbagai kelebihan kompor listrik, selain bentuknya modern mudah dibersihkan dan ramah lingkungan. Kemudian kompor ini tidak meninggalkan jelaga pada alat masak. Namun harganya relatif mahal, saat ini saja rata-rata masih di atas Rp 1 juta.(65)

Penulis :Arie Widiarto
Fotografer :Maulana M Fahmi
Penyunting :Wahyu Wijayanto