image

FASHION TERBAIK: Para peserta peraih prestasi terbaik di fashion show dalam Festival Kartini 2018 di alun-alun Jepara, akhir pecan lalu. (suaramerdeka.com/Muhammadun Sanomae)

30 April 2018 | 21:00 WIB | Suara Muria

Festival Kartini, Ajang Promosi Batik dan Tenun

JEPARA, suaramerdeka.com- 75 peserta ambil bagian dalam Festival Batik dan Tenun tingkat Jateng yang digelar dalam rangkaian Festival Kartini 2018 di lapangan alun-alun Kabupaten Jepara, Sabtu (28/4) malam. Festival tersebut mengangkat potensi batik dan tenun yang ada di Jateng.

Panitia acara Batik dan Tenun Festival 2018, Hadi Priyanto mengatakan, pihaknya mewajibkan peserta mengenakan tenun dan batik khas daerah masing-masing. Langkah ini secara tidak langsung ajang promosi batik dan tenun di Jateng

‘’Misalnya untuk Kabupaten Jepara, kami dari panitia mewajibkan peserta mengenakan tenun khas troso, juga beragam motif batik khas Jepara. Demikian juga untuk daerah lain di Jateng, semuanya mngenakan batik khas daerah masing-masing,’’ kata Hadi Priyanto.

Festival ini, lanjut dia, sekaligus untuk membangkitkan sektor ekonomi di masing-masing daerah. ‘’Kegiatan ini bukan hanya menampilkan kecantikan tapi mendidik anak-anak memiliki kreativitas, keberanian, dan rasa memiliki terhadap poteni daerah di sektor industri kreatif,’’ lanjut dia.

Hadi Priyanto mengatakan, kegiatan memperkaya khasanah pergelaran festibval busana yang digelar di beberapa daerah, seperti digelar di Kota Semarang dan Solo. Ia menilai daerah lain di Jateng juga memiliki potensi dan modal yang besar untuk dijadikan lokasi lomba busana bergensi

Para Pemenang

Dalam festival tersebut untuk kategori pemula tingkat Kabupaten Jepara, peringkat pertama hingga ketiga secara berurutan diraih D Askayla Saksono, Adinda Ayu Ramadani, dan Jihan Hihayatul M. Sedangkan tingkat utama diraih Reny Octavia, Luthfiyatul l Iryahiyati, dan T Indrasari Prastowo. Untuk tingkat Jateng diraih Diva Putri, Reny Oktavia, dan Dian R. Untuk tinngkat Jateng mereka meraih trofi dari Gubernur Jateng.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jepara Basuki Wijayanto  mengatakan, festival tersebut diproyeksikan mendukung sektor industri kreatif di Provinsi Jawa Tengah, serta menggenjot sektor ekonomi dan menjaga eksistensi kearifan lokal.

Ia mengatakan, salah satu prioritas pembangunan di Kota Ukir adalah sektor pariwisata. Perpaduan industri kreatif dan pariwisata sangat diperlukan.  Festival Batik dan Tenun 2018 kata dia, merupakan bagian dari upaya mengangkat dua sektor tersebut.

"Selain hiburan, festival juga sekaligus sarana mengembangkan kreativitas dan mengenalkan seni budaya serta kearifan lokal yang ada di Jepara maupun daerah lain di Jateng," kata dia.

Basuki berharap kegiatan ini juga mampu mengingatkan seluruh elemen masyarakat untuk menjaga seni budaya dan kearifan lokal. "Jangan sampai sesuatu yang khas dari daerah. Kita harus bersama-sama melestarikannya," kata Basuki.

(Muhammadun Sanomae /SMNetwork /CN40 )

NEWS TERKINI