image

TERMAKAN USIA: Pintu Air Demangan termakan usia, tidak lagi efektif mengatur elevasi air Kali Pepe dan Bengawan Solo. (suaramerdeka.com/Yusuf Gunawan)

29 April 2018 | 22:12 WIB | Solo Metro

Pengganti Pintu Demangan Butuh Dua Tahun

SOLO, suaramerdeka.com– Saat ini, fungsi pintu Air Demangan dinilai tidak lagi efektif mengatur elevasi air Kali Pepe dan Bengawan Solo. Untuk itu, Pemkot Surakarta meminta pintu tersebut diganti secepatnya atau paling tidak kurang dari dua tahun.

Namun Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) menyatakan, pergantian membutuhkan waktu, tidak bisa secepat itu. BBWSBS memprediksi, pembangunan pintu air pengganti Pintu Air Demangan membutuhkan waktu tak kurang dua tahun.

Proyeksi ini tidak sesuai dengan keinginan Pemkot Surakarta, yang menginginkan agar proyek tersebut berlangsung setahun. "Tidak mudah membangun pintu air itu. Tidak hanya sebatas membangun fisiknya saja, melainkan juga membutuhkan pompa air yang sesuai," ungkap Kepala BBWSBS, Charisal A Manu, kemarin.

Menurut Charisal, pengadaan pompa air diperkirakan memerlukan waktu setahun. Dimulai dari proses seleksi, lelang hingga pemasangan. "Jadi susah juga kalau pengerjaannya hanya setahun. Tapi kami tetap mengupayakan agar pembangunan pintu air itu tidak sampai lebih dari dua tahun," jelasnya. 

Saat ini, imbuh dia, BBWSBS tengah menyeleksi sejumlah produk mesin pompa yang sesuai spesifikasi. Berdasarkan desain engginering design (DED) yang sudah disusun, pintu air itu bakal dilengkapi pompa berkapasitas 12,5 meter kubik per detik.

Pengendali elevasi air yang dibangun di sisi selatan Pintu Air Demangan itu rencananya juga dilengkapi fasilitas penyaring sampah (trash rack) yang ditempatkan di depan intake pompa.

DPR Setuju

"Paparan DED dan rencana pembangunan pintu air tersebut sudah kami lakukan di DPR. Prinsipnya DPR menyetujui rencana proyek tersebut dan saat ini tinggal menunggu kepastian anggarannya saja. Mudah-mudahan tahun depan bisa direalisasikan," jelas Charisal.

Sebelumnya Pemkot berharap agar proyek yang diprediksi membutuhkan anggaran sekitar Rp 121 miliar itu, bisa selesai kurang dari dua tahun. Pemkot beralasan Pintu Air Demangan dianggap Pemkot tidak lagi efektif untuk mengatur ketinggian air Kali Pepe dan Bengawan Solo.

Pergantian cepat diperlukan, selain itu bangunan itu sudah termakan usia sehingga rawan jebol dan membahayakan warga Solo. "Pintu Air Demangan sudah berusia ratusan tahun, sehingga rawan jebol," terang Wali Kota FX Hadi Rudyatmo.

(Yusuf Gunawan /SMNetwork /CN40 )

NEWS TERKINI